1. Proses
Mempengaruhi
1.1 Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu
kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik,yang dilakukan secara
langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan
perilaku sikap, baik itu individu atau kelompok.
# Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antara lain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi
* Orang yang di pengaruhi
# Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* Kharisma
# Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang
* Seseorang dengan Kelompok
# Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antara lain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi
* Orang yang di pengaruhi
# Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* Kharisma
# Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang
* Seseorang dengan Kelompok
Contoh
Kasus :
Seorang guru yang
memotivasi murid-murid nya untuk belajar dengan rajin dan mengatakan “kamu
pasti bisa !”, sehingga murid-murid itu mengalami peningkatan pada prestasinya
.
1.2
Pengaruh Kekuasaan dan Wewenang
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang. Kekuasaan tanpa
wewenang adalah kekuatan ilegal.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang
atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan
yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang
diperoleh, atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah
laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. (Miriam
Budiardjo,2002)
Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang
memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi
perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara
yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada
yg diperintah. Manusia berlaku sebagai subjek sekaligus objek dari kekuasaan.
Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus
tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5
sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu
:
1.
Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang
pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang
dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau
persahabatan).
2. Kekuasaan
memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk
menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau
persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3. Kekuasaan
sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau
aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi
pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan
bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus
yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga
ahli).
5. Kekuasaan
rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh
atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan
lain-lain).
Soerjono Soekanto (1983) menggambarkan beberapa
unsur kekuasaan yang dapat dijumpai pada hubungan sosial antar manusia
maupun antar kelompok, meliputi:
1.
Rasa Cinta
Unsur kekuasaan dengan rasa cinta menghasilkan
perbuatan-perbuatan positif. Orang-orang dapat bertindak sesuai dengan
keinganan yang berkuasa dan tidak merasa dirugikan satu sama lain. Dari keadaan
ini suatu sistem kekuasaan dapat berjalan dengan baik dan teratur.
2.
Kepercayaan
Kepercayaan dapat timbul sebagai hubungan langsung dai
dua orang atau lebih. Pihak satu secara penuh percaya pada pihak lain. Dengan
kepercayaan ini, maka orang-orang akan bertidak sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh penguasa. Unsur kepercayaan ini penting ditumbuhkan untuk
melanggengkan suatu bentuk kekuasaan.
3.
Rasa Takut
Perasaan takut menimbulkan kepatuhan terhadap segala
kemauan dan tindakan pada orang yang ditakuti. Rasa takut merupakan suatu hal
yang negatif, karena orang tersebut patuh pada orang lain dalam keadaaan yang
terpaksa. Rasa takut merupakan gejala umum yang ada dimana – mana, apabila
dilekat pada suatu pola pemerintahan negara, rasa takut ini biasanya
dipergunakan sebaik-baiknya dalam masyarakat denganpemerintahan otoriter.
4.
Kepercayaan
Suatu perasaan cinta atau sistem kepercayaan yang
mungkin pada suatu saat dapat disangkal oleh orang lain. Tetapi dalam sistem
pemujaan, seseorang, sekelompok orang, bahkan hampir seluruh masyarakat akan
selalu menyatakan pembenaran atas segala tindakan penguasanya ke dalam maupun
keluar masyarakat.
Saluran
Kekuasaan :
- Militer
Untuk melaksanakan kekuasaannya, pihak penguasa akan
lebih banyak menggunakan pola paksaan (coercion) serta kekuatan militer
(military force). Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa takut dalam diri
masyarakat agar mereka tunduk pada keinginan penguasa. Untuk kepentingan itu,
seringkali dibentuk organisasi dan pasukan-pasukan khusus yang bertindak
sebagai dinas rahasia.
- Politik
Penguasa dan pemerintah membuat peraturan-peraturan
yang harus ditaati masyarakat dengan cara meyakinkan atau memaksa masyarakat
untuk mentaati peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan-badan yang berwenang
dam sah.
- Ekonomi
Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat
dengan melakukan pendekata-pendekatan dengan mengunakan saluran-saluran
ekonomi. Dengan pola ini, penguasa dapat melaksanakan peraturan-peraturannya
serta menyalurkan pemerintahannya dan disertai sanksi-sanksi tertentu.
Bentuknya dapat berupa monopoli, penguasaan sektor-sektor penting dalam
masyarakat, atau penguasaan kaum buruh.
- Tradisi
Keselarasan
anatr nilai-nilai yang diberlakukan dengan kebiasaan-kebiasaan dalam
masyarakat, sehingga pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan baik.
- Ideologi
Penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan
serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin yang bertujuan untuk menerangkan
sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya. Hal ini
dilakukan agar kekuasaannya menjelma menjadi wewenang. Setiap penguasa berusaha
untuk dapat menerangkan ideologinya baik sehingga melembaga (institutionalized)
bahkan mendarah daging (internalized) dalam diri masyarakat.
- Agama
Bentuk
Kekuasaan :
- Type kasta
- Type oligarkhis
- Type demokratis
Wewenang
Menurut Hasibun (2007:64) wewenang adalah
kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki sesorang untuk memerintah orang
lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu, kekuasaan merupakan dasar hukum yang
sah dan legal untuk dapat mengerjakan suatu pekerjaan
Sutarto (2001:141) wewenang adalah hak
seseoranng untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung
jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.
Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan yang ada dalam
organisasi.
Bentuk
Wewenang
- Kharismatik : kemampuan khusus
- Tradisional : terikat adat, wewenang lebih tinggi dari kedudukan
- Rasional : Sesuai hukum yang berlaku
1.3 Pendekatan Hubungan Antara
Kekuasaan Dan Pengaruh
Ada 3 pendekatan yang bisa digunakan:
Pendekatan posisional; misalnya siapa yg
menduduki posisi kekuasaan atau jabatan resmi di daerah tersebut? Jadi orang
yang punya jabatan resmi di pemerintahan dianggap punya pengaruh dan kekuasaan.
Pendekatan reputasional; dengan
wawancara snowball untuk mengetahui siapa diantara mereka yang paling
berpengaruh. Jadi reputasinya di tengah masyarakat hanya masyarakat yg menilai
bahwa ia berpengaruh.
Pendekatan pembuatan keputusan; dengan
pertanyaan “siapa yang sebenarnya membuat keputusan dalam masyarakat?” siapa
yang berpengaruh terhadap keputusan tersebut? Dsb.
2. Proses Pengambilan Keputusan
2.1
Pengertian Pengambilan keputusan
Secara singkat
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya
alternatif.
# Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
# Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
# Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
# Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
2.2
Model Pengambilan Keputusan
Model-model umum
Pengambilan Keputusan :
· Relationalitas
Keputusan
· Model-model
perilaku pengambilan keputusan
Dua model proses Pengambilan Keputusan menurut
Fisher :
a. Model
Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini
menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
b. Model
Deskriptif
Model ini
menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu. Model preskriptif
berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada
realitas observasi
2.3 Teknik Pengambilan Keputusan
Beberapa teknik
pengambilan keputusan :
• Teknik-teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
• Teknik-teknik Partisipatif
• Teknik-teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
• Teknik-teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
• Teknik-teknik Partisipatif
• Teknik-teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Contoh
Kasus :
Para dokter yang
menolak kesepakatan tunggal, sebagai diagnosa yang tidak lengkap terhadap suatu
penyakit. Melalui kehati-hatian tetapi dengan penelitian yang tepat, mereka
dapat menentukan penyebab suatu penyakit dan penyembuhannya.
Kesimpulan : Proses mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Kesimpulan : Proses mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Referensi:
hei kawan, yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi
BalasHapusDesember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang
untuk setiap kategori. link
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
makasi :)