Perdukunan adalah istilah penghinaan yang digunakan untuk
menggambarkan praktik non medis ujungnya penipuan. Perdukunan merupakan
kepura-puraan keterampilan non medis atau orang yang berpura-pura
sebagai seorang ahli profesional, memiliki pengetahuan atau kualifikasi
pada beberapa bidang keahlian, padahal dia tidak memiliki dan merupakan
Seorang penipu.
Orang yang melakukan perdukunan biasanya tidak sendiri, mereka
biasanya terdiri dari beberapa orang merupakan satu TIM yang modus
operasinya adalah penipuan. Untuk mencari mangsa ada orang-orang yang
bertindak sebagai orang yang mempromosikan bidang keahlian si dukun itu,
padahal promosinya omong kosong dan penipu. Jika ada mangsa yang sudah
masuk perangkap maka mulai diadakan perjanjian untuk pergi ke rumah sang
Dukun. Dengan trik perdukunan si Mbah Dukun bisa menebak isi hati dan
kemauan pasien, inilah salah satu penipuan yang bisa menjatuhkan
martabat Dukun yang asli.
Sebenarnya praktik perdukunan bukanlah khas
masyarakat daerah (suku) dan tradisional yang melambangkan
keterbelakangan. Bangsa maju dan modern di Eropa dan Amerika yang
mengagungkan rasionalitas juga punya sejarah perdukunan, berwujud santet
(witchcraft).
Namun seiring perkembangan zaman yang lebih modern dengan kemajuan teknologi, manusia lebih berfikir berdasarkan logika dan sesuatu yang masuk akal dan lebih bisa di terima oleh nalar. Jadi, dunia perdukunan dalam era globalisasi semakin berkurang dan bukan tidak mungkin perdukunan akan habis dimakan zaman.
Karena ilmu perdukunan ini lebih sering digunakan untuk hal-hal yang negatif.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar