Informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan.untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer.gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah.
B. Pembahasan
1. Pentingnya Manajemen Informasi dalam Perusahaan
Manajemen informasi sebagai
suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk
mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat
digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan
akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang
tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung
proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang
kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang
dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi atau
Information Management.
Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak
tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun
juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai
hal ini adalah: karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan
keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
1.1. Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
Manajemen selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
1.2. Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan
Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu.
2. Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan segala jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan, uang, bahkan informasi. Definisi luas semacam itu mencangkup orang yang biasanya tidak dianggap sebagai manajer, yaitu pastor, pimpinan band, senator, dan 83 pelatih tim atletik.
2.1. Keterampilan manajemen
Ada
banyak keterampilan yang bias disebutkan yang harus dipunyai oleh
seorang manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang dianggap
paling dasar adalah komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada semua
tingkatan dan dalam semua area fungsional akan berkomunikasi dengan
orang yang memberikan laporan kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan
orang di luar organisasi. Manajer tersebut juga harus memecahkan
masalah dengan membuat perubahan terhadap operasi perusahaan, sehingga
dapat menyesuaikan dengan lingkungannya yang telah berubah. Komputer
dapat digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan keterampilannya
baik dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah.
2.2. Manajer dan sistem perusahaan
2.2. Manajer dan sistem perusahaan
Orientasi sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern. Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain.
Untuk
melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan
yang memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan
konstribusi ke lingkungan tersebut.
Dengan
menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting
lingkungan yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang
abstrak. Namun, hal ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah
manajer tersesat dalam detail pekerjaannya dan ia menekankan adanya
kepastian bahwa semua bagian organisasi telah bekerja secara
bersama-sama.
3. Data dan Informasi
Banyak orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
Anda
mungkin pernah mendengar ungkapan, “Rongsokan dari seseorang adalah
harta bagi orang lain”. Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat
mengatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi orang lain””. Contoh
dari gambaran pendapatan kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh
yang tepat. Gambaran yang terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan,
tiap gambaran memberitahukan karyawan mengenai jumlah uang yang
dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk pemilik perusahaan, gambaran
ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya total perusahaannya,
gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk menghasilkan jumlah
biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi dilakukan oleh
Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi adalah
salah satu elemen kunci dalam sistem konsep.
4. Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem informasinya, maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi keseluruhan organisasi maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena terdapat banyak jenis komputer dan komputer tersebut dapat digunakan dengan berbagai cara, maka manajer perusahaan tersebut dihadapkan dengan banyak pilihan. Spesialis informasi membantu manajer untuk menyusun konfigurasi yang tepat.
5. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis difokuskan pada data. Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan pembuatan keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang besar.
5.1. Fokus data (SIA/EDP)
Selama era prakomputer, perusahaan umumnya mengabaikan keperluan informasi bagi manajer. Hal ini berlanjut sampai munculnya komputer yang pertama, karena komputer pada saat itu hanya terbatas penggunaannya pada aplikasi akuntansi.
Selama
periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun 60-an, aplikasi
komputer disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik)
atau EDP. Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila
digunakan ia mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya
penggunaan komputer yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya
untuk menghasilkan informasi manajemen.
Istilah
yang kita gunakan untuk menjelaskan aplikasi komputer utama ini, yang
hal ini masih dilakukan, adalah data processing (pemrosesan data) atau
DP. DP menghasilkan beberapa informasi, walaupun hal tersebut bukanlah
misi utamanya.
5.2. Fokus Informasi (SIM)
Beberapa orang yang mempunyai pandangan luas menganggap bahwa komputer dapat melakukan hal yang lebih daripada sekedar memproses data. Diantara mereka ini adalah H.P Luhn dan Stephen E. Furth dari IBM, yang mengembangkan penggunaan komputer yang dikenal dengan information retrieval (pemanggilan informasi). Pengembangan ini terjadi selama akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an. Pemanggilan informasi tidak melakukan kalkulasi ataupun akumulasi. Ia dimaksudkan hanya untuk penyimpanan data khusus, seperti judul dan abstraksi dari publikasi cetak atau dari isi catatan pengadilan. Pemanggilan informasi adalah langkah pertama menuju penggunaan komputer sebagai sistem informasi.
Pada
tahun 1964, generasi baru dari peralatan komputerisasi diperkenalkan,
yang sangat berpengaruh terhadap cara penerapan komputer. Komputer baru
tersebut adalah yang pertama kali menggunakan sirkuit chip silikon, dan
ia menawarkan kemungkinan terhadap daya yang lebih besar untuk tiap
dollar yang dikeluarkan. Sebuah perusahaan dapat mulai menggunakan
komputer yang lebih cepat dan memiliki unit penyimpanan berkapasitas
besar ini. Dengan peralatan komunikasi ini maka biaya secara relatif
dapat dikurangi. Konsep penggunaan komputer sebagai Management
Information System (MIS) ini dikembangkan oleh pabrik komputer untuk
melengkapi peralatan tambahan. Konsep MIS menandakan bahwa aplikasi
komputer harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu menghasilkan
informasi manajemen. Konsep tersebut secara cepat digunakan oleh
berbagai perusahaan yang besar, karena perusahaan tersebut menyadari
akan pentingnya mendapatkan informasi manajemen.
Jalan
yang ditempuh oleh perusahaan perintis ini tidaklah mudah. Hasil yang
nyata seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa sebab
kenapa usaha penggunaan MIS yang pertama ini gagal, yaitu kurangnya
pemahaman umum mengenai komputer oleh para pemakai, pengabaian peranan
manajemen oleh spesialis informasi, peralatan komputerisasi yang mahal
dan terbatas oleh standart, dan sebagainya. Namun, kesalahan utama yang
ada dalam penggunaan awal dari sistem ini adalah bahwa mereka terlalu
ambisius.
Perusahaan yakin bahwa ia akan dapat membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung kerja para manajer. Rancangan sistem dibuat besar dan dengan cepat, sehingga akhirnya tak dapat dikelola dengan baik. Beberapa perusahaan tetap bertahan untuk menggunakannya, menginvestasikan lebih banyak lagi sumber, dan akhirnya mengembangkan sistem yang dapt bekerja , walaupun sistem tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan pada awalnya. Sedangkan perusahaan yang lain memutuskan untuk membatalkan ide tentang MIS dan kembali menggunakan EDP.
Perusahaan yakin bahwa ia akan dapat membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung kerja para manajer. Rancangan sistem dibuat besar dan dengan cepat, sehingga akhirnya tak dapat dikelola dengan baik. Beberapa perusahaan tetap bertahan untuk menggunakannya, menginvestasikan lebih banyak lagi sumber, dan akhirnya mengembangkan sistem yang dapt bekerja , walaupun sistem tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan pada awalnya. Sedangkan perusahaan yang lain memutuskan untuk membatalkan ide tentang MIS dan kembali menggunakan EDP.
5.3. Fokus pada pendukung keputusan
Sementara banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS raksasa dengan baik, beberapa ilmuwan informasi pada Massachusets Institute of Technology (MIT) melakukan formulasi pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen, dengan konsep yang dinamakan decision support system (sistem penunjang keputusan) atau DSS. DSS adalah informasi yang menghasilkan sistem yang ditujukan untuk masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan yang harus dibuat.
Masalah
yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat
semistruktur. Structured problem (masalah terstruktur) dalah masalh
yang elemennya diketahui dan hubungannya dapat ditentukan. Unstructured
problem (masalah tak terstruktur) adalah kebalikannya, yaitu tak ada
elemen ataupun hubungnnya yang dapat diketahui. Semistructured problem
(masalah semi terstruktur) adalah bahwa beberapa elemen dan hubungannya
dapat diketahui dan dimengerti, dan bebrapa diantaranya tidak dapat
diketahui. Daripada menginstal satu MIS raksasa, lebih baik menggunakan
pendukung DSS yang di fokuskan pada masalah yang terpisah dan merancang
satu atau lebih DSS untuk masing-masing.
Pandangan
penggantian MIS dengan DSS. Beberapa orang berfikir untuk mengganti MIS
dengan DSS, dan mereka menganggap bahwa konsep MIS adalah kuno. Salah
satu kritik yang sering kita dengar adalah bahwa MIS memuati manajer
dengan terlalu banyak informasi yang tak dibutuhkannya. Hal ini biasanya
terjadi pada tahap awal, namun hal ini tidak akan terjadi selanjutnya
bila konsep MIS tidak rusak. Kegagalan tersebut dikarenakan konsep
tersebut dilakukan atau diterapkan dengan tidak benar.
Pandangan
bahwa DSS dan MIS berada dalam Hirarki. Beberapa orang mengganggap
bahwa DSS, MIS, dan DP berada dalam satu hirarki, dimana DSS paling atas
dan DP yang paling bawah. DSS memberikan dukungan pemecahan masalah
yang paling banyak, dengan melibatkan manajer secara aktif dan dengan
cara membuat software analisis khusus sebagai pendukung database.
Sebaliknya, MIS berperan lebih pasif yang hanya memberikan informasi
yang kemudian informasi tersebut harus diterjemahkan dan dijalankan oleh
manajer.
Pandangan
bahwa MIS adalah sumber yang bersifat organisasional. Pandangan yang
ketiga ini menganggap bahwa MIS ditujukan untuk informasi penyelesaian
masalah pada kelompok manajer dengan cara umum, sedangkan DSS ditujukan
untuk memberikan dukungn ke manajer tertentu dengan cara yang khusus.
5.4. Fokus pada komunikasi
Selama waktu pengembangan DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada aplikasi komputer lain, yaitu office automation (otomatisasi kantor) atau OA. OA dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer dan pekerja kantor dengan penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik. OA dimulai pada tahun 1964, ketika IBM mengeluarkan produk Magnetic Tape/ Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata yang telah terekam pada tape magnetik.
Operasi
pengetikan otomatis segera ditansfer ke kelas sistem yang kecil, yang
dirancang secara khusus untuk word processing. Sistem kecil ini disebut
word prosesor. Selama periode waktu ini, pemakai sistem komputer yang
besar menyadari bahwa word prosesing dapat dilakukan dari terminal
keyboard yang disambungkan ke komputer. Software word prosesing tertentu
memungkinkan komputer sentral untuk melakukan fungsi yang sama seperti
komputer word prosesor stand-alone. Langkah berikutnya adalah melakukan
word prosesing pada mikrokomputer, dan akhir-akhir ini cara ini banyak
diminati.
Selain
digunakan untuk word prosesing, office automation juga dikembangkan
agar mencakup aplikasi lain, seperti telekonferensi, pengiriman suara,
pengiriman elektronik, pengkalenderan elektronik, transmisi faksimile,
dan desktop publishing.
Belakangan ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI) untuk masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia. Subklas khusus dari AI yaitu expert system mendapatkan perhatian yang besar. Expert system adalah sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh, expert system dapat memberikan beberapa bantuan kepada manajer, sama seperti yang diberikan oleh konsultan manajemen. Selama beberapa tahun yang akan datang, kita dapat mengharapkan expert system ini akan memainkan peranan yang lebih penting seperti halnya perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif ini.
Divisi marketing dari suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah menggunakan sistem informasi yang terdiri dari buku catatan yang dicetak dengan komputer, yang disiapkan secara bulanan. Beberapa cetakan ini dimaksudkan untuk membantu mnajer marketing dalam merencanakan penempatan orang yang akan menjalankan program di masa yang akan datang.
Dengan
bekerja sama, spesialis informasi dan manajer marketing telah bergerak
ke tahap yang lebih jauh. Program komputer yang menyiapkan
lembaran/cetakan ini dapat dianggap sebagai sistem pendukung keputusan.
DSS membantu manajemen marketing dalam memecahkan masalah mengenai
penetapan kekuatan penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan.
5.5. Fokus Konsultasi
Belakangan ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI) untuk masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia. Subklas khusus dari AI yaitu expert system mendapatkan perhatian yang besar. Expert system adalah sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh, expert system dapat memberikan beberapa bantuan kepada manajer, sama seperti yang diberikan oleh konsultan manajemen. Selama beberapa tahun yang akan datang, kita dapat mengharapkan expert system ini akan memainkan peranan yang lebih penting seperti halnya perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif ini.
6. Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Divisi marketing dari suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah menggunakan sistem informasi yang terdiri dari buku catatan yang dicetak dengan komputer, yang disiapkan secara bulanan. Beberapa cetakan ini dimaksudkan untuk membantu mnajer marketing dalam merencanakan penempatan orang yang akan menjalankan program di masa yang akan datang.
Informasi sangatlah penting bagi suatu perusahaan, apabila suatu perusahaan kekurangan informasi akan kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Di zaman sekarang, sistem informasi sudah berbasis komputer yang berkembang melewati tahapan-tahapan tersebut.
Dengan adanya manajemen dalam perusahaan dapat membantu suatu perusahaan untuk menjalankan pekerjaan. Dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga kerja. Dengan dibantu sistem teknologi yang canggih karyawan perusahaan dapat lebih baik lagi dalam bekerja. Dimana pencapaian perusahaan untuk suatu tujuan bersama.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pusat_Data_dan_Informasi_Perencanaan_Pembangunan
http://jamil15.wordpress.com/2011/10/01/pengenalan-pada-manajemen-informasi/
http://setiawanbudi-setiawan.blogspot.com/2011/11/pentingnya-manajemen-informasi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar